welcome

selamat datang kawan semoga nyaman di galeri saya

Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 Juni 2013

laporan observasiilmu kalam


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Theos yang berarti Tuhan dan logos yang beraRti ilmu. pengetahuan tentang Tuhan, dasar-dasar kepercayaan kepada Tuhan dan agama berdasarkan pada kitab-kitab Suci. Selanjutnya dalam kamus filsafat di sebutkan teologi secara sederhana yaitu suatu studi engenai pertayaan tentang Tuhan dan hubungannya dengan dunia realitas. Dalam pengertian yang lebih luas, teologi merupkan salah satu cabang dari filsafat atau bidang khusus inquiri filosofi tentnag Tuhan (Runes,1953:317).
Teologi merupakan pengetahuan untuk mengetahui tentang ketuhanan yang meliputi sifat-sifat Allah, dasar kepercayaan kepada Allah dan agama terutama berdasarkan kepada kitab suci al-quran. Dengan demikian setiap kelompok masyarakat bahkan setiap orang mempunyai teologi yang berbeda dalam mengenal Tuhannya. Teologi tersebut sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat atau perseorangan yang meliputi kehidupan sehari-hari, kehidupan pribadi, kehidupan spiritual dan kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat yang menganut suatu faham teologi tertentu dalam kenyataannya tidak mengetahui secara mendalam tentang teologi yang dianutnya tersebut. Terkadang masyarakat menganut suatu faham teologi karena mengikuti orang tuanya atau orang-orang pendahulunya tanpa menggali lebih dalam tentang teologi yang mereka yakini tersebut. Oleh karena itu jika ada sekelompok orang yang tidak sefaham dengan keyakinannya dianggap menyimpang dan menyebabkan konflik yang menimbulkan perpecahan.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana keyakinan yang dianut masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya dan apa landasannya?
2. Bagaimana pemahaman masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya terhadap teologi yang dianutnya?
3. Bagaimana dampak keyakinan masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya terhadap kehidupan sehari-hari?
4. Bagaimana pendapat masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya tentang perilaku yang menyimpang terhadap keyakinannya?
C. Tujuan Observasi
1. Untuk mengetahui keyakinan masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya beserta landasan yang digunakan.
2. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya terhadap teologi yang dianutnya.
3. Untuk mengetahui dampak dari keyakinan yang dianut oleh masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya terhadap kehidupan sehari-hari.
4. Untuk mengetahui pendapat masyarakat Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Desa Cijulang kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya tentang perilaku yang menyimpang terhadap keyakinannya.
D. Kegunaan
1. Unutuk memenuhi tugas akhir mata kuliah ilmu kalam.
2. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan tentang pemahaman masyarakat terhadap keyakinan yang dianutnya.




BAB II
LAPORAN HASIL OBSERVASI

A. Profil Masyarakat Kampung Neglasari
Observasi ini dilaksanakan di Kampung Neglasari RT 26 RW 004 Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Kampung Neglasari dipimpin oleh seorang Kepala Dusun atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan nama KADUS yang bernama HOLIS. Masyarakat yang tinggal di kampung ini sekitar 700 jiwa, yang terbagi kedalam 9 (sembilan) rukun tetangga (RT) yang terdiri dari RT 20, RT 21, RT 22, RT 23, RT 24, RT 25, RT 26, RT 27 dan RT 28. Aktivitas pemerintahan Kampung Neglasari biasa dilaksanakan di Balai Dusun/ Balai Kampung yang berada di pusat kampung.
Wilayah Kampung Neglasari RT 26/RW 004 dipimpin oleh seorang ketua RT yang bernama Haeruman. Masyarakat yang tinggal di wilayah RT 26 ini sekitar 200 jiwa. Meskipun di kampung, tetapi jaringan informasi dan komunikasi telah masuk ke daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mempunyai telepon genggam/ponsel/hand phone dari mulai anak-anak sampai dewasa.
Masyarakat di Kampung Neglasari RT 26/RW 004 ini memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda. Ada yang bermata pencaharian sebagai petani, buruh, tenaga pendidik, pedagang dan ada juga yang menjadi wiraswasta. Tetapi masyarakat di Kampung Neglasari RT 26/RW 004 ini kebanyakan sebagai petani, karena tanah disekitar kampung ini sangat luas dan dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan masyarakat.
Agama yang dianut oleh masyarakat Kampung Neglasari RT 26/ RW 004 hanya agama islam. Ini dibuktikan dengan tempat peribadatan yang ada di kampung ini ternyata hanya ada mesjid saja tidak ada tempat peribadatan yang lain.
Mesjid merupakan pusat tempat kegiatan spiritual masyarakat kampung Neglasari RT 26/ RW 004. Kegiatan peribadatan yang biasa dilaksanakan di mesjid yaitu sholat lima waktu, pengajian rutin (setiap malam jum`at) dan perayaan hari besar islam. Selain mesjid, di kampung ini terdapat sebuah pondok pesantren yang digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar pemuda-pemudi dan anak-anak yang ada di kampung ini.
Gotong royong merupakan simbol dari masyarakat kampung Neglasari RT 26/ RW 004. Mereka melaksanakan gotong royong secara rutin yaitu setiap hari jum`at setelah melaksanakan solat jum`at. Kegiatan gotong royong di kampung ini sudah terkenal ke kampung tetangga serta kampung yang lain, oleh karena itu masyarakat kampung RT 26/ RW 004 selalu diminta bantuannya untuk membantu dalam kegiatan gotong royong di kampung yang lain.
Masyarakat di kampung Neglasari Rt 26/ RW 004 kebanyakan hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan yang melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pendidikan tinggi masih sedikit.
Adapun batas wilayah kampung Neglasari RT 26/ RW 004 adalah sebagai berikut:
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah RT 25/ RW 004
- Sebelah selatan berbatasan dengan sungai Ciapitan/ Leuwi Bilik
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah RT 22/ RW 004
- Sebelah timur berbatsan dengan wilayah RT 28/ RW 004
B. Pembahasan
1. Keyakinan Masyarakat Terhadap Teologi dan Landasan
Masyarakat kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 menganut teologi yang mayoritas dianut oleh warga Negara Indonesia yaitu Ahlusunnah Wal Jamaah. Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 meyakini bahwa teologi Ahlusunnah Wal Jamaah merupakan satu-satunya golongan umat islam yang benar dan pada hari kiamat nanti akan masuk surga.
Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 menganut Ahlusunnah Wal Jamaah karena mereka berlandaskan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“ Dari Abdillah bin Amr berkata: Rosululloh SAW bersabda: Akan datang kepada umatku sebagaimana yang terjadi kepada Bani Israil, mereka meniru perlakuan seseorang dengan sepadannya, walaupun diantara mereka ada yang menggauli ibunya secara terang-terangan niscaya akan ada diantara umatku yang melakukan seperti mereka. Sesungguhnya Bani Israil berkelompok menjadi 72 golongan. Dan umatku akan berkelompok menjadi 73 golongan, semua di neraka keculai satu. Sahabat bertanya: Siapa mereka itu Rosululloh? Rosululloh menjawab: Apa yang ada padaku dan sahabat-sahabtku. (HR. At-Tirmidzi, al- Ajiri, al-Lalkai)
Berdasarkan hadits di atas, masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 menafsirkan bahwa satu golongan yang tidak akan masuk neraka adalah ahlusunnah wal jamaah. Karena ahlusunnah wal Jamaah dalam setiap perbuatannya mengikuti sunah Rosul dan atsarnya para sahabat.
Untuk memperkuat keyakinannya, masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 selalu mendengarkan ceramah yang berisi doktrin-doktrin Ahlusunnah Wal Jamaah agar keyakinannya semakin kuat dan tidak terganggu oleh faham-faham diluar Ahlusunnah Wal Jamaah. Karena pada zaman sekarang ini banyak pemikiran-pemikiran baru yang dapat menganggu pemikiran masyarakat dalam hal keyakinan yang dianutnya, mereka merasa takut jikalau keluar dari keyakinan yang diyakininya yaitu Ahlusunnah Wal Jamaah.
2. Pemahaman Masyarakat Terhadap Teologi Yang Dianutnya
Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 menganut teologi Ahlusunnah Wal Jama`ah. Ahlusunnah Wal Jamaah merupakan suatu golongan yang segala perbuatan dalam kehidupannya baik dalam kehidupan spiritual, kehidupan bermasyarakat dan kehidupan sehari-harinya sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Dalam memahami Ahlusunnah Wal Jamaah, mereka mengidentikannya dengan Nahdlatul Ulama atau yang lebih dikenal dengan NU. Karena mereka lebih mengenal Nahdlatul Ulama dan selalu menghadiri kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Nahdlatul Ulama dibandingkan dengan organisasi islam yang lainnya, sehingga ada sebagian masyarakat yang bersikap fanatik terhadap organisasi islam selain Nahdlatul Ulama.
Dalam teologi yang dianutnya tersebut, masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 hanya memahami teologi tersebut secara singkat. Oleh karena itu jika ada seseorang yang ingin tahu secara lebih mendalam tentang teologinya tersebut, merteka selalu membawa orang tersebut kepada tokoh masyarakat ataupun ustadz yang ada di kampung tersebut.
Dengan demikian masyrakat Kapung Neglasari Rt 26 Rw 004 kurang memahami terhadap teologi yang dianutnya secara mendalam karena untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang teologi yang dianutnya tersebut mereka selalu menunjuk untuk beratnya kepada ustadz, mereka berpendapat jika dijawab langsung dan bukan oleh ahlinya takut salah dan menyimpang dari ajaran yang sudah ada.
3. Dampak Keyakinan Masyarakat Terhadap Kehidupan Sehari-hari
Dalam melaksanakan aktifitas sehari-harinya masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 berprinsip bahwa setiap pekerjaan ataupun kegiatan maslahat yang mereka lakukan harus memiliki nilai ibadah. Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 tidak ada yang menganggur di rumahnya, mereka berkeyakinan bahwa setiap manusia harus berikhtiar mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan keluarganya, tetapi ikhtiar juga harus tetap disertai dengan do`a karena ikhtiar tanpa disertai dengan do`a kurang sempurna.
Gotong royong merupakan kegiatan masyarakat Rt 26 Rw 004 yang selalu dilaksanakan secara rutin dan sudah berjalan cukup lama, yakni sejak generasi terdahulu sampai generasi sekarang. Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 berkeyakinan bahwa gotong royong merupakan suatu sarana untuk memperkokoh tali ukhuwah islamiyah antar masyarakat dan juga merupakan kegiatan yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika membina masyarakat madinah dan kegiatan ini merupakan sunah Rosul.
4. Perilaku Menyimpang Masyarakat Terhadap Keyakinannya
Di Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 tidak ditemukan prilaku masyarakat yang menyimpang dari teologi yang mereka yakini. Hal ini terjadi karena masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 selalu diperkuat dengan amalan-amalan dan kegiatan-kegiatan yang berasaskan teologi yang diyakininya yaitu Ahlusunnah Wal Jama`ah, contohnya masyarakat KampungNeglasari Rt 26 Rw 004 dalam setiap minggu selalu mengadakan dan mengikuti siraman rohani yang isinya untuk memperkuat keyakinan yang mereka yakini.
Selain itu masyarakat kapung Neglasari Rt 26 Rw 004 selalu mengadakan musyawarah dengan para ustadz yang pandai dalam beraqidah jika mereka menemukan ajaran-ajaran islam yang dianggap baru dan beredar luas di masyarakat sehingga mereka menapatkan pengetahuan dan tidak dapat terjerumus ke dalam hal-hal yang menyimpang dari ajaranny yang dapat menganggu keyakinannya. Oleh karena itu di Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 tidak dietmuakan prilaku masyarakat yang menyimpang dari teologi yang mereka yakini karena selalu berpegang teguh kepada teologi yang mereka yakini.
Pada saat ini di Kampung Neglasari tidak ditemukan prilaku mayarakat yang menyimpang dari teologi yang dianutnya. Tetapi jika melihat sejarah kampung ini, pada sekitar tahun 90-an di kampung ini ada peristiwa yang sangat menghebohkan penduduk kampung, yaitu ketika salah satu masyarakat mengadakan pernikahan anaknya masyarakat sangat terkejut karena di slah satu kamar rumahnya ada sesajen yang menurut Ahlusunnah waljamaah melarang terhadap perbuatan tersebut. Kemudian masyarakat sangat membenci terhadap keluarga tersebut dan akhirnya masalah tersebut diselesaikan oleh ketua kampung dan akhirnya perbuatan menyimpang seperti itu tidak ada sampai sekarang.
5. Keyakinan Atau Teologi Selain Ahlusunnah wal Jamaah
Menanggapi keyakinan atau teologi selain ahlusunnah wal jamaah, yaitu mu`tazilah, jabbariyah, qadariyah, syiah, khawarij dan sebagainya, masyarakat kampung neglasari rt 26 rw 003 menganggap bahwa keyakinan atau teologi selain ahlusunnah wal jamaah itu kafir, karena berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang masuk surga itu hanya satu golongan yaitu ahlusunah wal jamaah. Oleh karena itu golongan-golongan selain ahlusunnah wal jamaah akan masuk neraka dan yang masuk neraka hanya orang-orang kafir.
Dalam hal muamalah ( hubungan antar manusia) masyarakat kampung neglasari Rt 26 Rw 003 tidak bersikap fanatik jika berhubungan dengan mereka yang berkeyakinan diluar ahlusunnah wal jamaah, dan selalu mempererat ukhuwah islamiyah meskipun mereka tidak sama keyakinannya.






















BAB III
SIMPULAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 Desa Cijulang Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Keyakinan yang dianut oleh masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 adalah Ahlusunnah Wal Jama`ah, yaitu suatu golongan yang segala prilaku ataupun perbuatan dalam kehidupannya sesuai dengan sunah Nabi Muhammad SAW. Mereka meyakini bahwa ahlusunnah Wal Jama`ah merupakan satu-satunya golongan umat islam yang benar dan masuk surga.
Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 memahami bahwa Ahlusunnah Wal Jama`ah selalu di didentikkan dengan organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU). Oleh karena itu mereka bersikap fanatik terhadap organisasi islam selain Nahdlatul Ulama (NU).
Dengan teologi yang dianut olehg masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 Rw 004 berdampak terhadap kehidupan sehari-harinya. Dalam melaksanakan pekerjaannya mereka berkeyakinan bahwa setiap pekerjaan ataupun kegiatan yang baik harus mempunyai nilai ibadah. Ikhtiar dan do`a merupakan landasan dalam kehidupan masyarakat Rt 26 Rw 004, dan gotong royong merupakan sunah rosulk yang harus diikuti oleh setiap umat Nabi Muhammad SAW karena merupakan sarana untuk memperkokoh tali ukhuwah islamiyah.
Masyarakat Kampung Neglasari Rt 26 RW 004 memegang teguh terhadap teologi yang dianutnya. Oleh karena itu tidak ditemukan prilaku masyarakat yang menyimpang dari ajaran yang mereka yakini.
B. Saran
Kehidupan sekarang lebih rumit dan lebih ramai dari kehidupan yang telah berlalu. Oleh karena itu tanamkanlah dasar-dasar agama islam yang kuat dalam diri supaya mampu mengimbangi kehidupan dunia yang semakin kacau dan kompleks ini. Jadilah salah satu manusia yang menjadi cahaya bagi siapa saja yang disekitarnya supaya cahaya islam menyebar dan menjadi rohmatan lil alamin.
Di kehidupan generasi sekarang banyak sekali kelompok-kelompok yang mengatasnamakan islam oleh karen itu berhati-hatilah dan jangan sampai terpengaruh.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer